Cari Blog Ini

Sabtu, 23 November 2013

Naruto Chapter 1 bagian 3


Salah satu dari shinobi pengejar itu adalah Iruka, dan kini ia sedang berada di atap sebuah gedung, melihat-lihat dimana Naruto berada. Akan tetapi, Naruto tak terlihat dimanapun ...
Hingga akhirnya, Iruka berpikir untuk mencarinya di hutan, "Aku harus segera mengecek ke hutan"

Sementara itu, Mizuki juga ikut mencari ...

"Aku harus menyebarkan kebohongan di desa lalu akan kurebut gulungan itu dari Naruto dan membuat Naruto seolah lenyap bersama dengan gulungan itu" Pikir licik guru yang ternyata jahat itu.



Di hutan, kini Iruka telah menemukan Naruto ...

"Aku menemukanmu!" Iruka mengejutkan Naruto.

"Aah, aku menemukan si mimisan!!" Teriak balik Naruto.

"Akulah yang menemukanmu bodoh!!!" Bentak Iruka.

"Hehehe, benar juga, kau menemukanku ...
Oh iya, aku baru saja mempelajari satu hal" Ucap Naruto dengan polosnya.

"Hey, kau seperti habis dipukuli, apa yang kau lakukn disini?" Iruka melihat Naruto babak belur.

"Tak usah pedulikan hal itu ...
Hey hey, aku akan mecoba sebuah jutsu yang hebat ...
Jika aku berhasil, maka luluskanlah aku" Pinta Naruto.

"!?" Sejenak Iruka kaget dan kemudian berpikir, "Jadi, dia berlatih disini sampai membuat tubuhnya babak belur?"

"Naruto ..." Iruka memanggil.

"Ng?"

"Darimana kau mendapatkan gulungan itu?" Iruka bertanya.

"Oh ini? Mizuki-sensei yang memberitahukanku tentang gulungan ini,
dan tempat penyipanannya" Jelas Naruto.
"Dia bilang jika aku menunjukkan kemampuan ini padamu, maka aku akan diluluskan" Lanjutnya.

"Mizuki?" Iruka kaget dan ...

Batttts!!!!! Tiba-tiba puluhan kunai melayang ke arah mereka. Iruka mendorong tubuh Naruto agar ia tak terkena. Namun sebagai gantinya, Iruka harus menahan tembakan kunai itu.


Naruto Chapter 1

"Kerja bagus, kau berhasil menemukan si bodoh" Ucap si pelempar kunai yang ternyata tak lain adalah Mizuki.

"Aku mengerti sekarang ...
Jadi kaulah yang berada di balik semua ini" Iruka menahan rasa sakit dari tembakan kunai Mizuki.

"Naruto, berikan gulungan itu padaku!" Pinta Mizuki.

"Huh apa? Apa yang terjadi disini? Hey?! Ada apa ini sebenarnya??" Naruto tak mengerti.

"Naruto ...
Apapun yang terjadi, jangan berikan gulungan itu padanya" Pinta Iruka.
"Gulungan itu adalah gulungan rahasia, yang didalamnya ditulis ninjutsu terlarang,
dan Mizuki memanfaatkanmu untuk mengambil gulungan itu!!!" Jelasnya sambil masih menahan rasa sakit tusukan kunai.

"Naruto, sebenarnya tidak aka gunanya kau memiliki gulungan itu,
aku akan memberitahukanmu sebuah kebenaran" Ucap Mizuki.

"Jangan!!!!" Teriak Iruka, ia tak mau Mizuki memberitahu Naruto tentang 'kebenaran' yang Mizuki maksud.

"12 tahun yang lalu, kau tahu monster rubah berekor sembilan yang telah disegel itu, bukan?
Sejak saat itu, peraturan spesial diterapkan di desa ini ..." Ucap Mizuki.

"Sebuah peraturan?" Naruto baru pertama kali mendengar hal ini.

"Namun, aturan ini tidak pernah diberitahukan kepadamu" Jelas Mizuki lagi.

"Tidak diberitahukan padaku? Apa itu? Beritahukan padaku!!" Pinta Naruto.

"Hehehe" Mizuki tertawa.

"Aturan ...
Yang seperti apa ...?" Naruto kembali bertanya.

"Aturannya ialah tidak seorang pun diizinkan berbicara tentang fakta bahwa kau adalah jelmaan monster rubah berekor sembilan" Ucap Mizuki.

"Apa?
Apa maksudmu?" Mata Naruto terbelalak setelah mendengar fakta ini.

"Hentikan!!!!!" Teriak Iruka.

"Dengan kata lain, ini berarti bahwa kaulah monster rubah berekor sembilan yang telah membunuh orang tua Iruka dan menghancurkan desa" Jelas Mizuki lagi.
"Kau telah disegel oleh Hokage yang kau kagumi dan ..."

"Hentikan!!!!!" Teriak Iruka lagi.

"Selama ini kau telah dibohongi oleh semua orang ...
Tidakkah kau merasa aneh? Semua orang di desa membencimu ...
Bahkan Iruka, ia juga membencimu!!!!!!" Teriak Mizuki.

"SIalan!!!!!!" Naruto terlihat begitu kesal.

Naruto Chapter 1

"Tidak akan ada yang akan mengasihimu!!!!!!!" Teriak Mizuki lagi.

Sementara itu, Iruka masih tampak terengah-engah, dan teringat akan perkataan Hokage ketiga,
"Ia tidak pernah merasakan cinta kasih orang tua,
dan dibenci oleh penduduk desa ...
Jadi untuk menarik perhatian, ia pun membuat masalah,
Ia ingin diakui oleh orang lain ...
Dia bertindak seperti itu ...
Padahal dalam hatinya, ia benar-benar sakit"

..........

"Gulungan itu digunakan untuk menyegelmu!!!!!!!" Mizuki menembak Naruto dengan sebuah shuriken raksasa.

Tap!! Shuriken itu menancap ...
Akan tetapi, bukan pada Naruto, melainkan Iruka ...
Iruka menahannya dengan punggungnya ...

Naruto Chapter 1

"Kenapa ..." Naruto benar-benar tak mengerti.

"..." Sejenak Iruka terdiam, dan kemudian bercerita ...

"Orang tuaku ...
Semenjak mereka meninggal, tak seorang pun mengakuiku,
Aku selalu bertingkah layaknya orang bodoh hanya untuk merebut perhatian orang lain ...
Terlebih aku tidak terlalu pintar dalam hal belajar dan membuat PR, jadi aku rasa ini hal yang benar,
daripada aku tidakk diakui, lebih baik aku bertindak bodoh seperti ini ...
Tapi, rasanya begitu menyakitkan ..." Iruka bergelinang air mata.

"Naruto, kau juga pasti merasa sakit ...
Aku minta maaf Naruto ...
Jika saja aku melakukan pekerjaanku dengan baik,
kau tidak harus seperti ini" Ucapnya.

"!!!" Tiba-tiba Naruto berlari.

"Naruto!!!" Iruka berteriak namun Naruto tetap pergi.

"Haha. Naruto bukanlah tipe orang yang mudah mengganti pendirian hatinya ...
Dan sepertinya, dia akan menggunakan gulungan itu untuk membalas dendam ...
Kau lihat matanya tadi kan? mata monster yang sesungguhnya" Ucap Mizuki.

"Naruto tidak seperti itu!" Bantah Iruka.

"Yah, itu bukan masalah bagiku,
aku akan membunuh Naruto dan merebut gulungan itu ...
Aku akan berurusan denganmu nanti" Mizuki pergi mengejar Naruto.

"Ukh, tidak mungkin ..." Iruka mencoba bangun.



Di sisi lain, tampak para shinobi pengejar sedang berkumpul ...
"Kita harus membunuhnya, dia sangat berbahaya"
"Jika kau menemukannya, bunuh dia!!" Ucap mereka.



Sementara di kediaman Hokage ketiga, ia telah menemukan Naruto, dan mengawasinya dengan bola kristalnya.

"Akhirnya aku menemukanmu ...
Mizuki memberitahukan hal itu padanya,
Sekarang ia pasti sangat marah ...
kekuatan yang tersegel dalam dirinya, ditambah gulungan itu,
sisi jahatnya mungkin akan menghancurkan segel dan merubahnya menjadi monster rubah ekor sembilan ...
Perbandingannya memang hanya satu berbanding sejuta ...
Tapi, ini tidak mustahil, dan jikapun itu terjadi ..."

"Cepat tangkap dia!!"



Kembali ke tempat Naruto, tampak Iruka tengah mengejarnya ...
"Naruto!!!! cepat, berikan gulungan itu!!! Mizuki ada dibelakangmu!!!" Teriak Iruka.

Buakk ...

Akan tetapi, Naruto menghantam tubuh Iruka hingga terpental.

"Huh, kenapa ...
Naruto?" Iruka tak mengerti.

Boftt ...
Ia berubah. Ternyata yang tadi adalah Iruka palsu, Mizuki yang menyamar.

"Darimana kau tahu aku mizuki?"

"Karena aku adalah Iruka"

Bofft ...

ternyata Naruto tadi juga palsu. Dia hanyalah Iruka yang menyamar.

"Jadi begitu ya ..." Ucap Mizuki.

Sementara Naruto yang asli, ia bersembunyi di balik pohon, tak jauh dari mereka sambil mengamati percakapan antara Mizuki dan Iruka.

"Huh, kau berubah wujud untuk melindungi orang yang bahkan telah membunuh orang tuamu?"

"Aku tidak ingin gulungan itu jatuh ke tangan orang yang salah sepertimu!!!!"

"Dasar bodoh!! Naruto aku sama saja ...
Jika kau menggunakan kemampuan yang terdapat di dalam gulungan itu,
kau bisa melakukan semua hal semaumu ...
Tidak mungkin monster berekor sembilan itu tidak menggunakan gulunga itu,
tidak seperti asumsimu" Ucap Mizuki.

"Ya kau benar ..." Ucap Iruka.

"!" Dari tempat ia bersembunyi, Naruto mendengarnya.
"Ternyata benar ...
Bahkan Iruka-sensei juga ..."

"Memang benar kalau monster berekor sembilan akan melakukannya ...
Tapi, Naruto berbeda ...
Dia adalah ...
Seorang anak yang ku akui sebagai muridku yang hebat" Ucap Iruka.

"Mungkin ia bukanlah pekerja paling keras,
Mungkin ia memang kikuk, tidak diterima, dan ia telah mengetahui bagaimana merasakan rasa sakit didalam hatinya ...
Dia bukanlah monster rubah berekor sembilan, dia adalah warga desa Konoha ...
Dan dia adalah ...
Uzumaki Naruto" Lanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar