Cari Blog Ini

Rabu, 04 Desember 2013

Resensi Novel SKUT (Surat Kecil Untuk Tuhan)

 1. IDENTITAS BUKU

Judul Buku /Novel             : Surat Kecil Untuk Tuhan
Penterjemah                     :       -
Penerbit                        : Inandra Published
Tahun Terbit                   : 2008
Cetakan                             : Jakarta,September 2011
Edisi                                   : Ke – 8
Tebal Buku                            : vii+232
Harga Buku                           : Rp.38.800,-
Pengarang                             : Agnes Danovar



2. KEPENGARANGAN
 

Latar Belakang Pengarang
Agnes davonar adalah sebuah fenomenal di dunia sastra Indonesia. Ia memulai kariernya sebagai penulis amatir di sebuah blog. Kemudian dengan cepat berkembang menjadi penulis yang mau belajar hingga melahirkan lima  novel online dan 42 cerita pendek yang begitu melekat bagi semua pembaca situs pribadinya.  Tak heran bila sebuah kutipan dari sebuah portal informasi detik.com mengatakan “bahwa tidak sulit untuk mencari karya dari seorang Agnes davonar ”. Keunikan sendiri terdapat dalam nama Agnes davonar. Agnes berasal dari namanya sedangkan Davonar diambil nama dari adiknya. Jadi mereka adalah dua saudara yang bersatu dalam sebuah karya.
Agnes lahir di Jakarta 8 oktober, sedangkan Davonar lahir di Jakarta, 7 Agustus . mereka adalah Dua saudara yang besar dalama lingkungan seni. Ayahnya adalah seorang penulis kaligrafi Cina sedangkan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga yang tangguh. Mereka berdua membentuk sebuah blog dengan situs
Http://lieagneshendra.blogs.friendster.com
Agnes berkerja sebagai karyawan swasta dan Davonar berkuliah di Universitas sastra Jepang Bina Nusantara. Keduanya memiliki hobby yang sama yakni menyukai olahraga. Tapi kelihaian menulis telah mengantarkan keduanya sebagai penulis muda berbakat dalam jajaran sastra Indonesia. Agnes Davonar menyebutnya sebagai novelis dan cerpenis online. Karena ketulusan dan kedisplinan dalam berkarya sebuah situs peringkat Blog Topseratus.com
menempatkan Blognya sebagai peringkat pertama dari 100 blog terbaik di Indonesia. Sangat mencengangkan, sebuah Blog sastra mengalahkan Blog dan situs internet yang pada umumnya lebih mengfokuskan pada musik ataupun tips tips mencari uang marketing lewat internet. Karyanya juga tak kalah mencengangkan hingga menjadi fenomenal. Kisah Gaby dalam Lirik lagu terakhir, diadaptasi dari sebuah lagu jauh yang dibawakan oleh penciptanya band caramel dianggap sebagai kisah nyata dan menjadi Kontroversial karena berhasil menarik opini masyarakat jika kisah kematian dalam tokoh  itu adalah kisah nyata. Tidak pernah dalam sejarah Sastra Indonesia dimulai dari Anak anak sekolah, pengamen , ibu ibu rumah tangga  hingga tukang bangunan tau tentang kisah Gaby karyanya.
Di paruh kedua bukunya berjudul kisah surat kecil untuk Tuhan adalah sebuah kisah nyata yang penuh ispiratif, diangkat dari sebuah perjalanan panjang gadis cilik bernama Gitta sesa wanda cantika. Kisah ini mengajarkan tentang kehidupan diujung pengharapan dimana Gitta yang divonis kanker ganas berjuang untuk hidup. Walau pada akhirnya ia menyerah namun ia tidak kalah karena penyakit itu , ia pun menuliskan surat terakhirnya kepada Tuhan yang ia beri judul surat kecil untuk Tuhan.


3 SINOPSIS

SURAT KECIL UNTUK TUHAN

Tuhan . . .
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada tangisan didunia ini
Tuhan . . .
Andai aku bisa kembali
Aku berharap tidak ada lagi hal yang sama terjadi padaku terjadi pada orang lain
Tuhan . . .
Bolehkan aku menulis surat kecil untuk-Mu
Tuhan . . .
Bolehkah aku memohon satu hal kecil untuk-Mu
Tuhan . . .
Biarkanlah aku dapat melihat dengan mataku
Untuk memandang langit dan bulan setiap harinya
Tuhan . . .
Izinkanlah rambutku kembali tumbuh agar aku bisa menjadi wanita seutuhnya
Tuhan . . .
Bolehkah aku tersenyum lebih lama lagi
Agar aku bias memberikan kebahagiaan kepada ayah dan sahabat-sahabatku
Tuhan . . .
Berikanlah aku kekuatan untuk menjadi dewasa
Agar aku bisa memberikan arti hidup kepada siapapun yang mengenalku
Tuhan . . .
Surat kecilku ini
Adalah surat terakhir dalam hidupku
Andai aku bisa kembali . . .
Ke dunia yang Kau berikan padaku

Itulah untaian kata yang tertera dalam surat kecilnya kepada Tuhan. Agnes Davonar, yang lebih dikenal sebagai cerpenis online mendapat kesempatan untuk menuangkan kisah nyata gadis kecil ini dalam sebentuk karya sastra.

Novel ini menceritakan tentang perjuangan gadis remaja dalam melawan kanker ganas, Rabdomiosarkoma (kanker Jaringan Lunak). Dialah Gita Sessa Wanda Cantika, kita mengenalnya sebagai mantan artis cilik era 1998. gadis kecil inilah tokoh utama dalam novel Surat Kecil Untuk Tuhan yang divonis menderita kanker ganas dan diprediksi hidupnya hanya tinggal 5 hari lagi. Kanker jaringan lunak itu menggerogoti bagian wajahnya sehingga terlihat buruk menjadi seperti monster. Walau dalam keadaan sulit, Keke terus berjuang untuk tetap hidup dan tetap bersekolah layaknya gadis normal lainnya.

Orang tuanya berat mengambil keputusan, bagaimanapun juga sebagai orang tuanya, mereka tidak tega melihat separuh wajah putrinya harus hilang karena operasi. Maka, ayah berserta keluarga merahasiakan kanker itu pada Keke, panggilan gadis remaja aktif dengan sejuta prestasi model dan tarik suara.

Namun akhirnya Keke tau bahwa ia terserang kanker ganas, ia pasrah dan tidak marah pada siapapun yang merahasiakan penyakit maut itu padanya. Ia memberikan senyum kepada siapapun dan menunjukkan perjuangannya bahwa dengan kanker diwajahnya ia masih mampu berprestasi dan hidup normal di bangku sekolah. Tuhan menunjukkan kebesaran hati dengan memberikan nafas panjang padanya untuk lepas dari kanker itu sesaat

Sang Ayah, Joddy Tri Aprianto tidak menyerah. Ia terus berjuang agar sang putri kesayangannya itu dapat terlepas dari vonis kematiannya. Perjuangan sang ayah dalam menyelamatkan putrinya tersebut begitu mengharukan. Ayahnya berusaha untuk mencari pengobatan alternatif dan berkeliling ke seluruh Indonesia, tapi hasilnya nihil. Mau tak mau ayahnya kembali ke ilmu medis dan menurut dokter, ada satu cara lain yang bisa membunuh kanker itu, kemoterapi.

Perjuangan Keke melawan kanker membuahkan hasil. Dengan segala upaya orang tuanya, Gita mendapatkan kesempatan untuk sembuh setelah bertahan selama 6 bulan melalui kemotrapi untuk membunuh sel-sel kanker yang menggerogoti tubuhnya. Sekali Kemotrapi, mampu merontokkan semua rambut yang ada di tubuhnya, dan tubuh kecil Gita harus menjalaninya hingga 25 kali untuk bisa sembuh.

Kebesaran Tuhan membuatnya dapat bersama dengan keluarga serta sahabat yang ia cintai lebih lama. Kasus kanker ganas yang diidap oleh Gita menjadi kasus pertama yang terjadi di Indonesia dan menjadi sebuah perdebatan di kalangan kedokteran karena kanker tersebut biasa hanya terjadi pada orang tua. Keberhasilan Dokter Indonesia menyembuhkan kasus kanker tersebut menjadi prestasi yang membanggakan sekaligus membuat semua Dokter di Dunia bertanya-tanya.
Namun kanker itu kembali setelah sebuah pesta kebahagiaan sesaat, Keke sadar nafasnya di dunia ini semakin sempit. Ia tidak marah pada Tuhan, ia bersyukur mendapatkan sebuah kesempatan untuk bernafas lebih lama dari vonis 5 hari bertahan hingga 3 tahun lamanya.

Kanker itu datang lagi, namun kali ini dengan lokasi berbeda, di pelipis mata sebelah kanan. Kali ini, ayahnya mencoba cara yang pertama, berharap bisa membunuh kanker nakal itu. Kemoterapi pun dilakukan lagi, seluruh rambut Keke rontok tak bersisa. Tapi sepertinya kanker itu mulai kebal dengan bahan kimia. kanker itu tetap duduk manis di pelipis kanan Keke.

Akhirnya ayahnya mencoba pengobatan ke Singapura, disana dokterpun menyarankan untuk operasi. karena desperdo, mereka pun kembali ke Indonesia dengan kondisi Keke yang semakin parah, Kenker itu mulai menyebar ke seluruh tubuh, ke paru-paru, Jantung dan organ-organ lain. satu hal yang membuat aku terharu, dengan kondisi yang begitu parah, semangat belajar Keke sangat tinggi, dia tetap keukeuh untuk sekolah. bahkan disaat tangan dan kakinya sudah tak mampu lagi digerakkan.

Waktupun berlalu dan kondisi Keke tak juga membaik hingga akhirnya dia harus rawat inap lagi di RSCM dan mengalami koma selama tiga hari. Dalam massa opname itu ada berita yang begitu membanggakan baik untuk Keke dan keluarganya bahwa Allah memang memberikan cobaan sesuai kemampuan hambaNya. Keke membuktikan semua itu.”Keke menjadi juara tiga di kelasnya dalam ujian akhir sekolah.”

Lalu, dokter menyerah terhadap kankernya, di nafasnya terakhir ia menuliskan sebuah surat kecil kepada Tuhan. Surat yang penuh dengan kebesaran hati remaja Indonesia yang berharap tidak ada air mata lagi di dunia ini terjadi padanya, terjadi pada siapapun.

Nafasnya telah berakhir 25 desember 2006 tepat setelah ia menjalankan ibadah puasa dan idul fitri terakhir bersama keluarga dan sahabat-sahabatnya, namun kisahnya menjadi abadi.


4. KELEBIHAN,KEKURANGAN DAN KELEMAHAN
  • Kelebihan buku :
A. Kelebihan dari novel ini adalah dapat membuat pembaca terhanyut dalam kisah yang diceritakan didalam novel ini.
B. Kelebihan lainnya adalah ini adalah kisah yang diangkat dari       kehidupan nyata dan sangat menyentuh.
C. Novel ini juga melampirkan beberapa foto perjuangan Keke  dalam melawan kanker ganas hingga foto sahabat-sahabat Keke di pemakaman saat Keke menghadap Sang Pencipta.
D.Mengajarkan kita agar ikhlas dan tabah menerima cobaan dari Allah dan yakin setiap cobaan pasti ada jalan keluarnya
  • Kekurangan buku :
Novel ini hampir tidak mempunyai kekurangan, Namun setiap karya manusia pasti memiliki kekurangan. Kekurangan dari novel ini adalah masih ada penulisan yang salah dan juga ada penulisan yang kurang menarik dan sulit dimengerti.
  • Kelemahan
Kelemahan yang dimiliki novel ini, di antaranya kata-kata penulis yang kadang membuat pembaca berimajinasi lain dalam menafsirkan kata-kata kiasan penulis.
5. KRITIK DAN SARAN
Kisah yang mengajarkan kita tentang arti kehidupan yang sebenarnya. 2 pribadi yang amat sangat berbeda. Salut banget sama ceritanya, tapi sayang penulisannya masih ada yang kurang menarik. Pokoknya yang belum baca novel ini harus baca karena sangat bagus dan mengharukan. Mungkin itu saja yang dapat saya katakana. Jangan lupa baca novelnya.

Sabtu, 23 November 2013

Naruto Chapter 1 bagian 4


"Mungkin ia bukanlah pekerja paling keras,
Mungkin ia memang kikuk, tidak diterima, dan ia telah mengetahui bagaimana merasakan rasa sakit didalam hatinya ...
Dia bukanlah monster rubah berekor sembilan, dia adalah warga desa Konoha ...
Dan dia adalah ...
Uzumaki Naruto" Lanjutnya.



"Hikss ..." Mendengarnya, Naruto benar-benar terharu.


Naruto Chapter 1

"Terserah!!" Mizuki bersiap dengan shurikennya lagi.

"Akhh!!" Luka yang didapat Iruka tadi kembali terasa.

"Iruka, tadi aku mengatakan kalau aku akan berurusan denganmu nanti ...
Namun, sekarang aku mengubah pikiranku" Mizuki bersiap.

"Cepatlah kau mati!!!" Mizuki hendak menyerang. Namun,http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6114185691583764066#editor/target=post;postID=6260850859549849681 tiba-tiba Naruto muncul dan menendangnya hingga rebah.

"Naruto!?" Iruka terkejut.

"Kau akan menyesal telah melakukannya ..." Mizuki kembali bangun.

"Jangan pernah menyentuh Iruka-sensei, akan kubunuh kau ..." Ucap Naruto.

Naruto Chapter 1

"Kau bodoh!! Kenapa kau datang kesini, cepat lari!!" Teriak Iruka.

"Hahaha aku akan membunuh anak sepertimu dengan satu serangan saja!!" Ucap Mizuki.

"Coba saja sampah ...
Akan kukembalikan rasa sakit ini seribu kali lipat" Naruto bersiap untuk melakukan sesuatu.

"Lakukan saja monster rubah berekor sembilan!!!!"

"Kage Bunshin no Jutsu!!!!" Naruto mengeluarkan teknik seribu bayangan.

Naruto Chapter 1

"Ap ...
Apa yang terjadi?" Mizuki kebingungan.

"Ada apa hah? bukankah kau ingin membunuhku dengan satu kali serangan?" Ribuan Naruto mengelilingi Mizuki.

"Naruto, kau ..." Iruka tak mampu berkata apa-apa.

"Baiklah kalau begitu, biar aku yang mulai ..."

"Aakhhh!!!!" Ribuan Naruto itu menyerang Mizuki sekaligus.

"Hehe, dia membuat lebih dari seribu bayangan ...
Setiap klonnya bahkan merupakan tubuh dan bukan bayangan ...
Mungkin, ia memang akan melampaui Hokage sebelumnya" Pikir Iruka.

"Hehe, sepertinya aku sedikit berlebihan" Naruto menghampiri Iruka,

"Naruto ...
Kemari kemarilah, ada sesuatu yang ingin aku berikan padamu" Ucap Iruka.



Kembali ke para shinobi pengejar, mereka berkumpul setelah sebelumnya mencari ...
"Apa ada yang menemukannya?"
"Tidak!"
"Gawat, ini sangat buruk"
"Dia pasti sudah jauh dari sini" Mereka semua khawatir.

"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan" Tiba-tiba saja Hokage ketiga datang.

"!?"
"Hokage-sama?"

"Dia akan segera kembali nanti" Ucap Hokage ketiga.



Kembali ke tempat Naruto lagi ...
Iruka meminta Naruto mendekat, kemudian memintanya menutup mata, serta memberikan sesuatu padanya ...

"Sekarang, sensei?"
"Ya, sekarang kau boleh membuka mata ..."

"Eh?" Naruto kaget, Iruka tak lagi memakai ikat kepala shinobinya.

"Selamat, atas kelulusanmu ..." Iruka tersenyum, ternyata ia memberi ikat kepalanya ke Naruto.

"..." Naruto terdiam, begitu senang hingga tak mampu berkata apa-apa.

"Ayo kita rayakan!! akan kutraktir kau ...
Semangkuk ramen!!"

Naruto memeluk gurunya ...

Naruto Chapter 1

"Setelah ini aku akan memberitahu Naruto kalau langkah awalnya menjadi shinobi hebat baru saja dimulai ...
Yah, akan ku lakukan di tempat kami biasa makan ramen ..."

Naruto Chapter 1 bagian 3


Salah satu dari shinobi pengejar itu adalah Iruka, dan kini ia sedang berada di atap sebuah gedung, melihat-lihat dimana Naruto berada. Akan tetapi, Naruto tak terlihat dimanapun ...
Hingga akhirnya, Iruka berpikir untuk mencarinya di hutan, "Aku harus segera mengecek ke hutan"

Sementara itu, Mizuki juga ikut mencari ...

"Aku harus menyebarkan kebohongan di desa lalu akan kurebut gulungan itu dari Naruto dan membuat Naruto seolah lenyap bersama dengan gulungan itu" Pikir licik guru yang ternyata jahat itu.



Di hutan, kini Iruka telah menemukan Naruto ...

"Aku menemukanmu!" Iruka mengejutkan Naruto.

"Aah, aku menemukan si mimisan!!" Teriak balik Naruto.

"Akulah yang menemukanmu bodoh!!!" Bentak Iruka.

"Hehehe, benar juga, kau menemukanku ...
Oh iya, aku baru saja mempelajari satu hal" Ucap Naruto dengan polosnya.

"Hey, kau seperti habis dipukuli, apa yang kau lakukn disini?" Iruka melihat Naruto babak belur.

"Tak usah pedulikan hal itu ...
Hey hey, aku akan mecoba sebuah jutsu yang hebat ...
Jika aku berhasil, maka luluskanlah aku" Pinta Naruto.

"!?" Sejenak Iruka kaget dan kemudian berpikir, "Jadi, dia berlatih disini sampai membuat tubuhnya babak belur?"

"Naruto ..." Iruka memanggil.

"Ng?"

"Darimana kau mendapatkan gulungan itu?" Iruka bertanya.

"Oh ini? Mizuki-sensei yang memberitahukanku tentang gulungan ini,
dan tempat penyipanannya" Jelas Naruto.
"Dia bilang jika aku menunjukkan kemampuan ini padamu, maka aku akan diluluskan" Lanjutnya.

"Mizuki?" Iruka kaget dan ...

Batttts!!!!! Tiba-tiba puluhan kunai melayang ke arah mereka. Iruka mendorong tubuh Naruto agar ia tak terkena. Namun sebagai gantinya, Iruka harus menahan tembakan kunai itu.


Naruto Chapter 1

"Kerja bagus, kau berhasil menemukan si bodoh" Ucap si pelempar kunai yang ternyata tak lain adalah Mizuki.

"Aku mengerti sekarang ...
Jadi kaulah yang berada di balik semua ini" Iruka menahan rasa sakit dari tembakan kunai Mizuki.

"Naruto, berikan gulungan itu padaku!" Pinta Mizuki.

"Huh apa? Apa yang terjadi disini? Hey?! Ada apa ini sebenarnya??" Naruto tak mengerti.

"Naruto ...
Apapun yang terjadi, jangan berikan gulungan itu padanya" Pinta Iruka.
"Gulungan itu adalah gulungan rahasia, yang didalamnya ditulis ninjutsu terlarang,
dan Mizuki memanfaatkanmu untuk mengambil gulungan itu!!!" Jelasnya sambil masih menahan rasa sakit tusukan kunai.

"Naruto, sebenarnya tidak aka gunanya kau memiliki gulungan itu,
aku akan memberitahukanmu sebuah kebenaran" Ucap Mizuki.

"Jangan!!!!" Teriak Iruka, ia tak mau Mizuki memberitahu Naruto tentang 'kebenaran' yang Mizuki maksud.

"12 tahun yang lalu, kau tahu monster rubah berekor sembilan yang telah disegel itu, bukan?
Sejak saat itu, peraturan spesial diterapkan di desa ini ..." Ucap Mizuki.

"Sebuah peraturan?" Naruto baru pertama kali mendengar hal ini.

"Namun, aturan ini tidak pernah diberitahukan kepadamu" Jelas Mizuki lagi.

"Tidak diberitahukan padaku? Apa itu? Beritahukan padaku!!" Pinta Naruto.

"Hehehe" Mizuki tertawa.

"Aturan ...
Yang seperti apa ...?" Naruto kembali bertanya.

"Aturannya ialah tidak seorang pun diizinkan berbicara tentang fakta bahwa kau adalah jelmaan monster rubah berekor sembilan" Ucap Mizuki.

"Apa?
Apa maksudmu?" Mata Naruto terbelalak setelah mendengar fakta ini.

"Hentikan!!!!!" Teriak Iruka.

"Dengan kata lain, ini berarti bahwa kaulah monster rubah berekor sembilan yang telah membunuh orang tua Iruka dan menghancurkan desa" Jelas Mizuki lagi.
"Kau telah disegel oleh Hokage yang kau kagumi dan ..."

"Hentikan!!!!!" Teriak Iruka lagi.

"Selama ini kau telah dibohongi oleh semua orang ...
Tidakkah kau merasa aneh? Semua orang di desa membencimu ...
Bahkan Iruka, ia juga membencimu!!!!!!" Teriak Mizuki.

"SIalan!!!!!!" Naruto terlihat begitu kesal.

Naruto Chapter 1

"Tidak akan ada yang akan mengasihimu!!!!!!!" Teriak Mizuki lagi.

Sementara itu, Iruka masih tampak terengah-engah, dan teringat akan perkataan Hokage ketiga,
"Ia tidak pernah merasakan cinta kasih orang tua,
dan dibenci oleh penduduk desa ...
Jadi untuk menarik perhatian, ia pun membuat masalah,
Ia ingin diakui oleh orang lain ...
Dia bertindak seperti itu ...
Padahal dalam hatinya, ia benar-benar sakit"

..........

"Gulungan itu digunakan untuk menyegelmu!!!!!!!" Mizuki menembak Naruto dengan sebuah shuriken raksasa.

Tap!! Shuriken itu menancap ...
Akan tetapi, bukan pada Naruto, melainkan Iruka ...
Iruka menahannya dengan punggungnya ...

Naruto Chapter 1

"Kenapa ..." Naruto benar-benar tak mengerti.

"..." Sejenak Iruka terdiam, dan kemudian bercerita ...

"Orang tuaku ...
Semenjak mereka meninggal, tak seorang pun mengakuiku,
Aku selalu bertingkah layaknya orang bodoh hanya untuk merebut perhatian orang lain ...
Terlebih aku tidak terlalu pintar dalam hal belajar dan membuat PR, jadi aku rasa ini hal yang benar,
daripada aku tidakk diakui, lebih baik aku bertindak bodoh seperti ini ...
Tapi, rasanya begitu menyakitkan ..." Iruka bergelinang air mata.

"Naruto, kau juga pasti merasa sakit ...
Aku minta maaf Naruto ...
Jika saja aku melakukan pekerjaanku dengan baik,
kau tidak harus seperti ini" Ucapnya.

"!!!" Tiba-tiba Naruto berlari.

"Naruto!!!" Iruka berteriak namun Naruto tetap pergi.

"Haha. Naruto bukanlah tipe orang yang mudah mengganti pendirian hatinya ...
Dan sepertinya, dia akan menggunakan gulungan itu untuk membalas dendam ...
Kau lihat matanya tadi kan? mata monster yang sesungguhnya" Ucap Mizuki.

"Naruto tidak seperti itu!" Bantah Iruka.

"Yah, itu bukan masalah bagiku,
aku akan membunuh Naruto dan merebut gulungan itu ...
Aku akan berurusan denganmu nanti" Mizuki pergi mengejar Naruto.

"Ukh, tidak mungkin ..." Iruka mencoba bangun.



Di sisi lain, tampak para shinobi pengejar sedang berkumpul ...
"Kita harus membunuhnya, dia sangat berbahaya"
"Jika kau menemukannya, bunuh dia!!" Ucap mereka.



Sementara di kediaman Hokage ketiga, ia telah menemukan Naruto, dan mengawasinya dengan bola kristalnya.

"Akhirnya aku menemukanmu ...
Mizuki memberitahukan hal itu padanya,
Sekarang ia pasti sangat marah ...
kekuatan yang tersegel dalam dirinya, ditambah gulungan itu,
sisi jahatnya mungkin akan menghancurkan segel dan merubahnya menjadi monster rubah ekor sembilan ...
Perbandingannya memang hanya satu berbanding sejuta ...
Tapi, ini tidak mustahil, dan jikapun itu terjadi ..."

"Cepat tangkap dia!!"



Kembali ke tempat Naruto, tampak Iruka tengah mengejarnya ...
"Naruto!!!! cepat, berikan gulungan itu!!! Mizuki ada dibelakangmu!!!" Teriak Iruka.

Buakk ...

Akan tetapi, Naruto menghantam tubuh Iruka hingga terpental.

"Huh, kenapa ...
Naruto?" Iruka tak mengerti.

Boftt ...
Ia berubah. Ternyata yang tadi adalah Iruka palsu, Mizuki yang menyamar.

"Darimana kau tahu aku mizuki?"

"Karena aku adalah Iruka"

Bofft ...

ternyata Naruto tadi juga palsu. Dia hanyalah Iruka yang menyamar.

"Jadi begitu ya ..." Ucap Mizuki.

Sementara Naruto yang asli, ia bersembunyi di balik pohon, tak jauh dari mereka sambil mengamati percakapan antara Mizuki dan Iruka.

"Huh, kau berubah wujud untuk melindungi orang yang bahkan telah membunuh orang tuamu?"

"Aku tidak ingin gulungan itu jatuh ke tangan orang yang salah sepertimu!!!!"

"Dasar bodoh!! Naruto aku sama saja ...
Jika kau menggunakan kemampuan yang terdapat di dalam gulungan itu,
kau bisa melakukan semua hal semaumu ...
Tidak mungkin monster berekor sembilan itu tidak menggunakan gulunga itu,
tidak seperti asumsimu" Ucap Mizuki.

"Ya kau benar ..." Ucap Iruka.

"!" Dari tempat ia bersembunyi, Naruto mendengarnya.
"Ternyata benar ...
Bahkan Iruka-sensei juga ..."

"Memang benar kalau monster berekor sembilan akan melakukannya ...
Tapi, Naruto berbeda ...
Dia adalah ...
Seorang anak yang ku akui sebagai muridku yang hebat" Ucap Iruka.

"Mungkin ia bukanlah pekerja paling keras,
Mungkin ia memang kikuk, tidak diterima, dan ia telah mengetahui bagaimana merasakan rasa sakit didalam hatinya ...
Dia bukanlah monster rubah berekor sembilan, dia adalah warga desa Konoha ...
Dan dia adalah ...
Uzumaki Naruto" Lanjutnya.

Naruto Chapter 1 bagian 2

"Kenapa kau melakukan hal seperti itu pada monumen Hokage?
Apa kau tidak tahu, siapa Hokage itu?" Iruka bertanya.

"Tentu saja aku tahu ..." Ucap Naruto.
"Umumnya mereka yang bergelar Hokage, adalah mereka yang terkuat di desa ini bukan?
Dan di antaranya ada Hokage keempat yang telah menyelamatkan desa dari monster rubah berekor sembilan"

"Lalu kenapa kau melakukannya?" Iruka kembali bertanya.



"Yaah, suatu hari nanti aku juga akan menjadi Hokage, dan ...
Aku akan melampaui Hokage-Hokage sebelumnya!!" Tegas Naruto.


Naruto Chapter 1

"Dan kemudian aku akan membuat desa mengakui kekuatanku ..." Ucap Naruto lagi.
"Uhm, Iruka-sensei, aku memiliki sedikit permintaan"

"kau ingin tambah ramen lagi?"

"Bukan ...
Bisakah kau meminjamkan pelindung kepalamu itu padaku?" Naruto tertarik pada pelindung kepala yang dipakai tiap shinobi Konoha.

"Oh, maksudmu ini?
Tidak boleh" Ucap Iruka.
"Ini adalah benda yang akan kau dapatkan suatu saat nanti di hari kelulusanmu,
benda ini juga menandakan bahwa kau telah dewasa,
mungkin kau akan mendapatkan pelindung kepala besok" Ucap Iruka.

"Aah, nggak asyik ..." Keluh Naruto.

"Hahaha, jadi karena itu malam ini kau tak memakai googlemu?"

"Beri aku semangkuk lagi!!!"

"Apa!?"

Keesokan harinya, di kelas, ujian akan segera dimulai ...

"Untuk lulus, kalian harus bisa menggunakan Bunshin no Jutsu" Iruka menjelaskan aturannya.
"Ketika kalian dipanggil, harap kalian memasuki ruangan selanjutnya" Lanjutnya.

"Oh tidak, jangan jurus itu, jutsu itu adalah kelemahanku" Pikir Naruto.
"Tapi ...
Akan kulakukan!!!!" Tekad Naruto telah bulat. Dan ketika namanya dipanggil, iapun masuk ke ruangan yang telah disediakan dan bersiap di hadapan dua juri, Iruka dan Mizuki.

"Perhatikan baik-baik ..." Naruto bersiap dan ...

Boft ...

Naruto menciptakan sebuah bunshin, namun sebuah bunshin yang gagal.

Naruto Chapter 1

"Aku ...
Gagal" Pikir Naruto, namun ...

"Iruka, ini kali ketiga ia mengikuti ujian ...
Dan ia telah mampu membuat sebuah klon, kenapa tidak kita luluskan saja?" Mizuki mempertimbangkan Naruto.

"Ah!" Naruto tersenyum, masih ada harapan baginya, namun ...

"Tidak bisa, Mizuki" Tegas Iruka, membuat harapan Naruto menghilang.
"Semua siswa berhasil membuat bahkan dua bunshin dengan baik,
Sedangkan Naruto, ia hanya mampu membuat satu dan itupun bunshin yang gagal,
Kita tidak bisa meluluskannya" Jelas Iruka.

Hari kelulusan, anak-anak Akademi bersukaria karena telah resmi menjadi genin dan mendapat ikat kepala shinobi Konoha ...
Mereka bersukaria, merayakannya dengan orang tua mereka.

Akan tetapi berbeda dengan mereka, Naruto yang tak lulus hanya bisa termenung sendiri di ayunan,
sambil melihat ke arah mereka dengan tatapan penuh kesedihan ...

Naruto Chapter 1

"Kerja bagus, itu baru anakku" Para orang tua memuji anak-anaknya.
"Kini, kau adalah lelaki sejati"
"Aku sangat bangga padamu, nanti malam akan kubuatkan makanan kesukaanmu" Ucap mereka.

"Hey, coba lihat anak itu ..." Salah seorang orang tua melihat sinis ke Naruto yang termenung.
"Dia itu satu-satunya bocah yang tidak lulus ya ..."
"Yah, keputusan yang bijak ...
anak itu memang tak pantas menjadi shinpbi" Ucap mereka.
"Karena dia itu adalah ...
Aah, untuk apa kita membicarakan itu"

Di tengah kerumunan, tampak juga Hokage ketiga ...
"Iruka, aku ingin berbicara padamu" Ucap Hokage.
"Iya, Hokage-sama?" Sahut Iruka.

Sementara di ayunan tempat tadi Naruto berada, ia sudah tampak tak ada.

Naruto telah pergi ...

"Naruto ..." Mizuki bertemu dengan Naruto di jalan dan kemudian menyapanya.
"Mizuki-sensei?"

Mereka bertemu dan setelahnya, guru dan murid itupun pergi ke suatu tempat untuk bercakap-cakap.

Naruto Chapter 1

"Iruka-sensei adalah orang yang serius" Ucap Mizuki.
"Orangtuanya meninggal ketika ia masih kecil, dan ia hidup sendiri setelah itu"

"Tapi, Kenapa ia selalu mengumpatiku?" Naruto bertanya.

"Mungkin dia melihat dirimu sama dengan dirinya" Jelas Mizuki.
"Dia mungkin ingin melihatmu menjadi kuat ...
Ia sama denganmu, ia juga tidak memiliki orang tua, sama sepertimu" Lanjutnya.

"Tapi, aku berharap untuk lulus" Ucap Naruto.

"!!?" Mizuki terkejut.

"Itu ...
Baiklah ...
aku akan memberitahukanmu sebuah rahasia yang spesial" Ucap Mizuki.

"Eh??" Naruto tak mengerti.

Dan kemudian setelah mendengar penjelasan itu, malam harinya Naruto mengendap-endap menuju rumah Hiruzen ...

"Apa yang kau lakukan di rumahku malam-malam begini?" Hiruzen memergokinya.

"Eh ..." Naruto ketahuan. namun dengan cepat, ia mengeluarkan jurus ...

"Sexy no Jutsu!!!"

"Uaaaahhhh!!!!!" Hiruzen yang bahkan seorang hokage tak mampu berbuat banyak, pingsan dengan darah mengucur dari hidungnya.

"Ketemu!!" Naruto menemukan sebuah gulungan, hal yang dicari-carinya dan kemudian membawanya pergi ke tengah hutan.

"Ayo kita lihat, jutsu pertama adalah ...
Kagebunshin no jutsu ...
Apa!!? Kenapa hal ini dimulai dari hal yang tidak kusukai?" Keluh Naruto yang membaca isi gulungan jutsu terlarang itu.


Sementara itu di kamarnya, HIruka terbaring dan teringat akan percakapannya dengan Hokage ketiga ...

"Iruka ..."

"Iya, Hokage-sama?"

"Aku mengerti apa yang kau rasakan,
Tapi ia memang sangat mirip denganmu..."

Setelahnya, Iruka teringat masa lalu saat monster rubah ekor sembilan mengamuk ...

Naruto Chapter 1

"Kita harus tetap menjaga area ini sampai Hokage keempat tiba" Ucap seorang shinobi.

Sementara itu, shinobi lain tampak tengah mengevakuasi penduduk, dan salah satunya adalah Iruka.
"Biarkan aku pergi, ibu dan ayahku masih tetap bertarung disana!!!!!!!" Teriak Iruka kecil mencoba untuk melawan. Namun, shinobi itu tetap membawanya ke tempat yang aman secara paksa.

Tok Tok!! Seseorang mengetuk pintu, lamunan Iruka terganggu, Flashback berakhir ...

"Ada apa?" Iruka membuka pintu rumahnya dan ternyata itu Mizuki.

"Kita harus pergi ke tempat Hokage-sama,
Naruto ...
mencuri gulungan rahasia itu ..." Ucapnya.

"!!!??" HIruka kaget.


Setelahnya, di depan kediaman Hokage ketiga, beberapa orang shinobi tampak tengah berkumpul untuk bersiap mengejar Naruto..

"Dia tidak akan lolos kali ini, Hokage-sama!" Ucap salah seorang dari mereka.

"Ya, benda itu adalah gulungan rahasia dari Hokage sebelumnya,
jika digunakan pada jalur kejahatan, maka akan membuat sebuah masalah besar" Ucap Hokage ketiga.
"Sudah setengah hari gulungan itu dicuri,
kita harus menemukan Naruto secepat mungkin" Ucapnya lagi dan ...

"Baik Hokage-sama!!!" Para shinobi itupun berpencar dengan cepat.


Salah satu dari shinobi pengejar itu adalah Iruka, dan kini ia sedang berada di atap sebuah gedung, melihat-lihat dimana Naruto berada. Akan tetapi, Naruto tak terlihat dimanapun ...
Hingga akhirnya, Iruka berpikir untuk mencarinya di hutan, "Aku harus segera mengecek ke hutan"

Sementara itu, Mizuki juga ikut mencari ...

"Aku harus menyebarkan kebohongan di desa lalu akan kurebut gulungan itu dari Naruto dan membuat Naruto seolah lenyap bersama dengan gulungan itu" Pikir licik guru yang ternyata jahat itu.

NARUTO Chapter 1

suatu hari, monster rubah berekor sembilan muncul dan mengamuk ...
Begitu kuat, ekornya mampu menghancurkan gunung dan menyebabkan tsunami ...

Untuk mengalahkan monster ini, orang-orang dan semua shinobipun berkumpul ...
Hingga akhirnya, muncullah seorang shinobi pemberani yang mampu menyegel monster itu ...

Namun sebagai bayaran, ia harus kehilangan nyawanya sendiri ...

Dan, shinobi itu dikenal sebagai ...

Yondaime Hokage


Hari itu pemandangan desa Konoha tak tampak seperti biasanya. Keempat patung wajah Hokage yang biasanya terlihat gagah, kini tampak tercorat-coret cat seorang bocah yang usil.



"Wahahaahahaha" Tawa senang bocah nakal itu sambil terus mencorat-coret.
Naruto Chapter 1

Sementara itu di gedung Hokage, dua shinobi melaporkan hal ini ...

"Hokage-sama!!"

"Ada apa? Apa Naruto membuat masalah lagi?" Hokage ketiga, Hiruzen sarutobi bertanya.

"Iya!! Dia berulah lagi, kali ini di monumen Hokage" Jelas seorang shinobi.
"Dan kali ini, dia menggunakan cat" Lanjut yang lain.

"Hmm ..." Hokage ketiga berpikir.

Kembali ke tempat si bocah nakal ...
Di bawahnya, tepatnya di atas gedung Hokage, tampak orang-orang berkumpul untuk melerainya ...

"Hey!!! Berhenti membuat masalah!!!"
"Hentikan perbuatanmu itu!!!"
"Kau akan membayar semua ini!!!"
"Lihat apa yang ia lakukan!!!" Teriak orang-orang.

"Diam kalian orang-orang bodoh!!
Tak seorang pun dari kalian berani melakukan hal ini!!
Tapi aku bisa, itu berarti aku hebat kan!!!" Teriak bocah bernama Naruto itu ke orang-orang dengan senyum khasnya.
Naruto Chapter 1

"Gzzzz, apa yang bocah bodoh itu lakukan??" Dari tengah kerumunan orang-orang itu, Hokage ketiga muncul dan ikut melerai.

"Hokage-sama!!
Maafkan aku soal ini" Ucap HIruka yang juga ada disana.

"Oh, Iruka?"

"Apa yang kau lakukan!!? Ini masih jam pelajaran!!!
Cepat turun dari sana bodoh!!!!!!" Teriak HIruka.

"Oh tidak, itu Iruka-sensei" Naruto tak mampu mengelak lagi.

Akhirnya, Naruto tertangkap. Tubuhnya diikat dan kemudian dibawa ke depan ruang kelas.
Naruto Chapter 1

"Besok adalah hari ujian akhir sekolah akademi dan dan kau telah gagal dua kali!!
Ini bukan waktu yang tepat bagimu untuk membuat masalah, bodoh!!!" Bentak Iruka.

"Terserah..." Naruto acuh tak acuh.

"!!!" Iruka semakin kesal, dan akhirnya ...

"Saatnya untuk ujian "Henge no jutsu", semua orang berbaris!!" Ia mengadakan ujian dadakan.

"Apa!?" Murid-murid terkejut mendengar ujian dadakan ini.

"Berubahlah menjadi wujudku dengan sesempurna mungkin!!" Ucap Iruka dan kemudian, murid-muridpun memulai ujiannya.

Murid-murid mampu berubah wujud ke Iruka dengan baik. Hingga akhirnya, tibalah giliran Naruto ...

"Oke, bagus, selanjutnya ...
Naruto uzumaki"

"Huh, si bocah pencari gara-gara ..."
"Ini semua salahnya" Gerutu para siswa.

"Baik" Naruto melangkah maju, dan kemudian bersiap ...

"Henge!!!" Naruto memusatkan chakra, bersiap untuk berubah dan ...

Boft

Iapun bertransformasi. Namun bukannya berybah wujud menjadi Iruka, ia malah berubah menjadi wanita seksi tanpa busana.
Naruto Chapter 1

"!!!!!" Iruka nosebleed, darah dari hidungnya mengalir begitu deras.

"Wahahahahaha" Naruto kembali ke wujudnya semula.
"Aku menamai jutsu ini ...
Sexy no Jutsu!" Ucapnya.

"Bodoh!!!" Teriak Iruka.
"Jangan menciptakan jutsu bodoh seperti itu!!!!" Bentaknya.

Setelahnya, jam istirahat, Iruka meminta agar Naruto membersihkan patung wajah Hokage yang ia corat-coret.

"Aku tak akan meninggalkanmu sampai semua akibat dari kenakalanmu ini tuntas" Iruka mengawasinya dari atas patung.

"Huh, memangnya aku peduli ...
Lagipula selama apapun tak ada yang menungguku dirumah ...
Huh" Naruto menundukan kepala sambil terus mengusapnya, tampak seolah menyembunyikan suatu rasa sedih.

"Naruto ..." Iruka melihatnya dan seolah bisa mengerti.

"Apa?" Naruto kembali memasang wajah cemberut dan melihat Iruka.

"Ummm, jika semuanya telah bersih,
akan ku traktir kau ramen malam ini" Ucap Iruka.

"Ah!!" Naruto tersenyum senang.

"Oke!! Kalau begitu aku akan bekerja keras sekuat mungkin!!" Ucap Naruto.

Malam tiba dan Irukapun benar-benar mentraktir Naruto ramen di kedai Ichiraku ...
Naruto Chapter 1

"Naruto ..."

"Ng?" Naruto makan ramen dengan lahapya.

"Kengapa kau melakukan hal seperti itu pada monumen Hokage?
Apa kau tidak tahu, siapa Hokage itu?" Iruka bertanya.

"Tentu saja aku tahu ..." Ucap Naruto.
"Umumnya mereka yang bergelar Hokage, adalah mereka yang terkuat di desa ini bukan?
Dan di antaranya ada Hokage keempat yang telah menyelamatkan desa dari monster rubah berekor sembilan"

"Lalu kenapa kau melakukannya?" Iruka kembali bertanya.zqxwyvs

"Yaah, suatu hari nanti aku juga akan menjadi Hokage, dan ...
Aku akan melampaui Hokage-Hokage sebelumnya!!" Tegas Naruto.

Senin, 18 November 2013

"Boys N Roots"

Band beraliran musik reggae memang cenderung identik dengan gaya gimbal dan kumuh. Namun image itu segera ditampik oleh band reggae pendatang baru, Boys n Root. Bagi band yang digawangi oleh Joko Wage Triyono (Joe)-Vokal, Donny Surawijaya (Donee)-Bass, Mario Marlius (Mario)-Gitar, Mulsahyani (Imul)-Gitar, Henry Gunawan (Henrik)-Drum dan Ahmad Khairi (perkusi), meskipun reggae tapi tampilan harus tetap perlente.

Oleh karena itulah, berbagai genre pun mereka ramu untuk menjadi musik reggae ala Boys n Root di album perdana SAKAI VIBRATION yang telah dilaunching 16 Juli lalu di atas Kapal Phinisi di perairan Tanjung Benoa, Bali, dengan hits andalan Ngaku-Ngaku dan Cinta dan Kesetiaan.

Mereka sadar, bagaimanapun musik reggae adalah musik yang segmented dengan penggemar musik yang sangat terbatas pada komunitas tertentu, tapi band ini tidak takut untuk mengibarkan bendera reggae yang mereka cintai.Boys N Roots, mereka bertujuh bertemu di Bandung.

Awal pertemuan mereka juga tidak lepas dari peran salah satu crew band group Slank. Boys N Roots kini ber-homebase di jalan Sukasari Bogor. Dahulu nama band mereka sempat berganti-ganti, mulai dari Little G, lalu menjadi Sakai Roots. Lalu hadirlah seorang executive producer, bernama Boy Nurmawan atau ‘Bang Boy’. Dia tertarik melihat performance grup band ini, ia langsung mendirikan sebuah perusahaan rekaman sendiri, dimana grup band Sakai Roots ini berganti nama menjadi Boys n Roots. Nama Boys n Roots memiliki makna tersendiri, yaitu ‘sekelompok anak muda yang mempunyai akar yang kuat’.

"P.A.L.L.O."




Pemain bas Steven & Coconuttreez mendirikan proyek musik bernama P.A.L.L.O. Mohammad rival Himran, serius bermusik sejak tahun ’95 ketika dia mulai meng-ikuti festival band di kota kelahirannya, Palu. Lantas, sejak 2003 hingga 2004 dia mulai bermain musik di ibukota dan sempat bergabung dengan band Pixel, kemudian menjadi additional player untuk Toni Q Rastafara, additional player untuk Marshanda, hingga akhirnya berlabuh sebagai bassis di Steven & Coconuttreez. Tapi, itu semua belum bisa sepenuhnya memuaskan gairah bermusiknya—apalagi di band itu dia harus membagi kepala dengan para pemain lainnya. Suatu hari, ketika Steven & Coconuttreez sedang tampil di sebuah kafe di Yogyakarta, Rival melihat penampilan seorang penyanyi bernama Lesa yang langsung ditawarinya ide soal proyek musik itu.

Dan singkat cerita, album perdana berjudul Life Goes On pun dirilis di bawah perusahaan rekaman Kaluku—musiknya reggae, yang diracik dengan pengaruh folk, soul, pop hingga R n B. Atas saran Lesa, nama P.A.L.L.O. dipilih—itu merupakan panggilan Rival yang dianggapnya paling cocok karena walau bagaimanapun, Rival adalah kaptennya. “Life Goes On itu mengingatkan kalau kita lagi down, harus tetep semangat karena selalu ada jalan,” katanya.

Soal pengaruh musik, Rival menyebut nama AYO sebagai musisi yang sangat mempe-ngaruhi proyek musik itu. AYO, adalah musisi perempuan yang memainkan musik kombinasi antara soul, folk dan reggae. Dan lewat proyek musik ini, P.A.L.L.O. ingin menawarkan sesuatu yang berbeda di genre yang bersinggung-an dengan reggae ini.

“Vokalis cewek, biar kedengeran manis dan biar hawanya beda, ingin membedakan di warna musik reggae dengan vokalis cewek. Juga biar orang awam tahu bahwa ada musik yang seperti ini,” katanya. Dia mendapat bantuan dari teman-teman untuk mengisi instrumen di album ini. Aray gitaris Steven & Coconuttreez dan Eno Netral adalah di antara sekian teman yang membantunya. Berbeda dengan ketika di Steven & Coconuttreez, Rival tak banyak menulis lagu yang—meminjam istilah Rival—horny.

Hanya satu bernuansa seperti itu, di album ini, dengan judul “Jamah.” Untuk urusan menikmati lagu, Rival punya saran, “Album ini lebih enak didengarkan pas lagi ngebir. Kalau album Steven, ibaratnya minum anggur, sradak sruduk, album gue lagi santai, lagi bengong-bengong sedikit,” katanya.